Sejarah dan asal usul desa Sindangpanon
Berdasarkan keterangan yang dihimpun dari para leluhur dan
tokoh masyarakat bahwa zaman dahulu, waktu masih dalam masa penjajahan belanda
sekitar tahun 1849 di sebelah barat sungai Cibatur ada seorang mojang atau dara
yang berambut panjang kurang lebih 1,5 M dan berparas cantik jelita serta ramah
dan sopan, karena kecantikannya setiap orang yang lewat selalu melirikkan
matanya atau menengok, serta mampir sejenak untuk melihat akan kecantikan
mojang tersebut. Mampir dalam basa Sunda artinya Sindang, melirik dalam basa Sunda
artinya Nyindangkeun Panon, maka dengan kejadian dan kebiasaan mampir dan
menengokkan mata kepada mojang tersebut karena penasaran ingin melihatnya maka
para leluhur setempat mengadakan rempug bersama atau musyawarah akan kejadian
tersebut di jadikan dasar untuk nama sebuah kampung menjadi kampung Sindangpanon
yang artinya Sindang adalah mampir dan Panon adalah mata dan selanjutnya
kampung tersebut berkembang menjadi sebuah desa yang bernama desa Sindangpanon
sampai sekarang. Kepala desa pertamanya yaitu Nata Atmaja dengan panggilan
sehari-harinya lurah leutik karena berpostur tubuh kecil dan pendek. Itulah
sejarah singkatnya desa Sindangpanon.
Tulisan yg bagus.
BalasHapusTapi mau tanya, kenapa hash tag yg ada di atas disebutkan kabupaten bandung barat?
Bukankah banjaran kabupaten bandung
saya warga sindang panon kec.banjaran kab.bandung...kondisi sekarang tanhun 2017 saya merasa tdk punya kepala desa
BalasHapus